Kenapa tiba-tiba pengen ke Blitar? Pertama, karena belum pernah. Kedua, emang cari destinasi jalan-jalan yang gak terlalu jauh dari Surabaya. Ketiga, pengen ke area makam Bung Karno. (*゚▽゚*)ワクワク
Makam Bung Karno
Area ini sebenernya terbagi menjadi beberapa spot, yaitu museum, perpustakaan, serta area makam Bung Karno. Pertama kali masuk kita akan langsung ketemu patung Bapak Soekarno yang sedang duduk dengan gagahnya.
Di sebelah kiri-kanan patung ini ada dua area, yaitu museum dan perpustakaan. Waktu itu saya tidak masuk ke dua tempat ini dan memutuskan untuk langsung ke area makam Bung Karno. Untuk menuju area makam kita perlu jalan beberapa meter lagi dari tempat patung ini.
Di sepanjang jalan menuju area makam ada dinding yang dipenuhi dengan relief perjuangan Bung Karno.
Relief Teks Proklamasi |
Untuk masuk ke makam tidak dipungut biaya, kita hanya diminta untuk menyumbang seikhlasnya saja. Kebetulan waktu saya kesana pas bulan Agustus, sebelum 17-an, jadi lumayan banyak orang yang berziarah ke makam Bapak Soekarno.
Istana Gebang
Destinasi selanjutnya merupakan rumah kediaman keluarga Bung Karno, yang dikenal dengan sebutan Istana Gebang.
Lokasinya gak terlalu jauh dari area makam Bung Karno dan kamu bisa masuk rumah ini secara gratis, hanya perlu isi buku tamu. Rumah peninggalan keluarga Bung Karno ini sekarang dikelola oleh pemerintah dan dijadikan sebagai objek wisata. Di dalam rumah ini masih dipenuhi dengan barang-barang antik yang masih terawat dengan baik.
Bung Karno mengabiskan masa kecil hingga remaja di rumah ini. Kamar sebelah kanan yang ada di foto atas katanya dulu ditempati oleh Bapak Soekarno.
Es Drop & Es Pleret
Gak ada hubungannya sama Bung Karno sebenernya, tapi sebelum berangkat ke Blitar saya sempat googling kira-kira jajanan apa yang khas di kota ini. Es Drop dan Es Pleret ada di dalam daftar jajanan khas dan kebetulan saya menemukan dua jajanan ini saat ke makam Bung Karno.
Es drop ini sebenernya semacam es lilin, yang sedikit berbeda adalah stik yang digunakan bukan seperti stik es krim pada umumnya, tapi menurut saya lebih mirip lidi tusuk sate. ( ̄∇ ̄;) ハッハッハッ
Sedangkan es pleret ini sebenernya mirip kayak es cendol, berkuah santan dan diberi gula merah. Yang berbeda adalah adanya tambahan bola-bola yang terbuat dari campuran (mungkin) tepung beras dan kanji dengan isian gula merah. Nah, bola-bola ini yang disebut 'pleret'. Cukup seger untuk melepas dahaga pas lagi panas-panasnya.
-- End of journey --
Kamu bisa cek lokasi di map berikut. Cheers!