Hampir tiap hari naik turun pakai lift yang di dalamnya terpasang digital ads atau saya biasa menyebutnya digital signage. Layar yang berukuran kira-kira poster A3 yang setiap harinya memutarkan video iklan dari berbagai macam brand. Menurut saya di dalam lift termasuk lokasi yang pas untuk pasang iklan, karena pasti pandangan mata akan tertuju kesana sembari menunggu sampai di lantai tujuan (termasuk saya).
Beberapa minggu lalu pas ketemu iklan Indomie Rasa Ayam Geprek yang ada di dalam pikiran,
'Gimana rasanya ya?'
penasaran pastinya karena makanan ini juga lagi naik daun. Langsung koordinasi sama temen juragan online shop (biasa belanja maksudnya, hehe) buat beli dan akhirnya dapet juga.
Harga per bungkus Rp 2.500,- dan karena saat ini (masih) dijual via online, jadi mending beli banyak sekalian (sayang ongkirnya, hehe).
Gimana rasanya?
Mungkin ini menjadi favorit kedua saya setelah rasa sambal matah. ( ̄∇ ̄*)ゞエヘヘ
Rasanya, pedes menurut saya, haha. Lebih pedas daripada sambal matah, tapi menurut saya enak. Meskipun pedes tapi masih kerasa sedikit taste bumbu ala ayam geprek. Kira-kira hampir samalah kayak kepedesan waktu makan ayam geprek. ( ̄w ̄)
Ada tambahan bahan pelengkap yang isinya cabe kering, bawang goreng kriuk-kriuk, sama daun kering (kurang tahu ini daun apa ya maksudnya, haha), cukup okelah merepresentasikan makanan ayam geprek. d( ̄◇ ̄)b グッ♪